Kamis, 20 Mei 2021

Penerimaan Murid Baru Paket A,B,C Tahun Ajaran 2021/2022

    Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Obor Timor Ministry  membuka kesempatan kepada generasi muda yang putus sekolah agar bisa kembali bersekolah melalui jalur pendidikan non formal (PNF) untuk Program Paket A (Setara SD), Paket B (Setara SMP) dan Paket C (Setara SMA). 

    Ada pun program ini sangat bermanfaat bagi masyarakat yang putus sekolah karena dalam dunia kerja saat ini selain skill atau ketrampilan maka  dibutuhkan juga ijasah untuk melamar berbagai pekerjaan ataupun melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi sehingga dengan mengikuti pendidikan non formal atau pendidikan kesetaraan ini diharapkan masyarakat yang putus sekolah mendapatkan kesempatan untuk merajut masa depan yang lebih baik.

    Obor Timor Ministry membuka kelas Pendidikan Non Formal sejak tahun 2014 dan sudah meluluskan ratusan siswa baik dari Program Paket A, B dan C. Diharapkan dengan adanya program ini makan dapat membantu pemerintah NTT dan khususnya Kota Kupang untuk menuntaskan program wajib belajar bagi masyarakat Indonesia.

        PKBM Obor Timor ministry berharap dapat menjangkau masyarakat putus sekolah sehingga dapat merealisasikan mimpi mereka untuk masa depan yang lebih baik. 





Berbagi Kasih dengan Korban Bencana Badai Seroja

Pada Bulan April Tahun 2021 Nusa Tenggara Timur mendapat bencana badai SEROJA yang mengakibatkan kerusakan di berbagai tempat. Banyak masyarakat yang sangat membutuhkan bantuan karena Rumah mereka rusak diterjang angin, kebanjiran dan lain sebagainya. Oleh karena itu OBOR TIMOR MINISTRY peduli akan hal ini sehingga turut berpartisipasi dalam membantu korban Badai di NTT.

Obor Timor Ministry bekerja sama dengan PT Monex Jakarta membantu menyalurkan bantuan sembako kepada 150 Kepala Keluarga Korban Badai Seroja yang berada di Desa Takari dan Boneana di Kabupaten Kupang. Di desa Takari Kabupaten Kupang adalah korban banjir yang mana rumah mereka hancur karena bancir dan angin topan sedangkan di Desa Boneana rumah mereka hancur karena angin badai dan hujan sehingga mereka terpaksa mengungsi ke tempat pengungsian,

Bantuan berupa Sembako kepada 150 Kepala Keluarga ini diberikan kepada masyarakat ini diterima oleh pemerintah setempat dan warga terdampak langsung sehingga bantuan ini sangat membantu masyarakat yang kehilangan harta benda mereka.